Ntvnews.id, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan untuk memberikan Bantuan Uang Tunai dan menurunkan Harga bahan bakar minyak (BBM).
Hal tersebut dilakukan pemerintah Malaysia untuk mengatasi kegelisahan publik terkait meningkatnya biaya hidup.
Anwar mengatakan semua warga Malaysia di atas 18 tahun akan menerima 100 ringgit atau Rp 385 ribu dalam pemberian uang tunai satu kali yang akan dicairkan mulai 31 Agustus 2025.
Pemerintah akan menghabiskan total 15 miliar Ringgit dalam bentuk bantuan tunai pada tahun 2025, naik dari 13 miliar Ringgit yang awalnya dialokasikan untuk tahun ini.
Baca juga: Pelatih Malaysia Nangis Usai Gagal Bawa Timnya ke Semifinal Piala AFF U-23 2025
“Saya mengakui keluhan dan menerima bahwa biaya hidup tetap menjadi tantangan yang harus ditangani, meskipun kami telah mengumumkan berbagai langkah sejauh ini,” kata Anwar seperti dikutip dari Reuters, Kamis 24 Juli 2025.
Anwar mengatakan pemerintah juga akan mengumumkan rencana yang telah lama ditunggu-tunggu, untuk menyesuaikan subsidi selimut pada bahan bakar transportasi RON 95 yang banyak digunakan sebelum akhir September.
Setelah perubahan subsidi diterapkan, Malaysia akan melihat harga bahan bakar di pompa turun menjadi 1,99 ringgit per liter atau sekitar Rp7.680 per liter.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan harga saat ini 2,05 ringgit atau sekitar Rp7.911 per liter.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim (YouTube Malaysia Gazette TV)
Baca juga: IHSG Dibuka Naik ke Posisi 7.485, Rupiah Menguat Rp16.261 per Dolar AS
Seperti diketahui, Anwar telah melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan pendapatan dan produktivitas tahun ini.
Termasuk kenaikan upah minimum, peningkatan tarif listrik pada pengguna listrik berat dan pajak penjualan dan layanan yang diperluas. Anwar mengatakan langkah itu terutama ditargetkan pada bisnis besar dan orang kaya.
Akan tetapi kebijakan tersebut dikritik dan muncul kekhawatiran biaya yang lebih tinggi pada akhirnya akan diturunkan ke konsumen, termasuk berpenghasilan rendah dan menengah.