IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Melemah Jadi Rp16.461 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Mei 2025, 10:02
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Pegawai memotret layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023). Pegawai memotret layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom/aa.)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu 7 Mei 2025 diperkirakan bergerak variatif di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 27,05 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.925,25.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,58 poin atau 0,46 persen ke posisi 778,34.

“IHSG hari ini (07/05) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 6.800 sampai 6.920,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih.

Baca juga: Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 di Pegadaian Naik Lagi, Sentuh Rp2 Juta per Gram

Dari mancanegara, pelaku pasar masih fokus fokus menantikan hasil rapat Federal Open Meeting Committee (FOMC) bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang digelar pada Selasa (06/04) dan Rabu (07/04) pekan ini.

Di sisi lain, Menteri Keuangan AS Scott Bessent akan mengadakan pertemuan dengan China di Swiss untuk melakukan negosiasi tarif pada pekan ini.

Dari Eropa, penjualan mobil di Inggris pada April 2025 terkoreksi minus 10,4 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya naik 12,4 persen (yoy), yang senada dengan melemahnya permintaan, perubahan perpajakan termasuk pajak baru untuk kendaraan listrik (EV) pada 1 April 2025. Alhasil, terjadi kenaikan permintaan (front-loading) di Maret 2025.

Dari Asia, India melakukan serangan militer ke wilayah Pakistan pada Rabu (07/05) yang dinamakan “Operasi Sindor”, yang merupakan respon atas dugaan penyerangan di India yang menewaskan 26 warga sipil.

Dari dalam negeri, kondisi daya beli nasional masih menjadi perhatian, pasalnya, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Bank Indonesia (BI) pada kuartal I-2025 mencerminkan lemahnya permintaan sektor properti di pasar primer.

Baca juga: Menkomdigi Bakal Panggil Worldcoin Gegara Scan Retina Mata Dapat Rp800 Ribu

IHPR pada kuartal I-2025 hanya tumbuh 1,07 persen (yoy) setelah pada kuartal sebelumnya tumbuh 1,39 persen (yoy).

Bank Indonesia akan merilis posisi cadangan devisa per akhir April 2025 pada Rabu (07/05), yang diperkirakan tidak banyak berubah dan masih setara enam bulan impor.

Bursa ekuitas AS Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (06/05), merespons komentar dari Presiden AS Donald Trump dan Menteri Keuangan Scott Bessent yang tidak memberikan kejelasan mengenai jadwal kesepakatan perdagangan.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 389,83 poin, atau 0,95 persen menjadi 40.829,00, indeks S&P 500 turun 43,48 poin atau 0,77 persen menjadi 5.606,90 dan Nasdaq Composite Index kehilangan 154,58 poin atau 0,87 persen menjadi 17.689,66.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 18,10 poin atau 0,05 persen ke 36.812,69, indeks Shanghai menguat 18,28 poin atau 0,55 persen ke 3.334,87, indeks Kuala Lumpur menguat 4,11 poin atau 0,27 persen ke 1.540,97, dan indeks Strait Times melemah 5,35 poin atau 0,04 persen ke 3.854,79.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Rabu pagi (7/5) di Jakarta melemah sebesar 12 poin atau 0,07 persen menjadi Rp16.461 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.449 per dolar AS.

x|close