Panduan Lengkap Cara Sitasi dan Mengutip Jurnal agar Lolos Uji Plagiarisme

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Mei 2025, 13:10
thumbnail-author
Devona Rahmadhanty
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Cara mengutip jurnal Cara mengutip jurnal (freepik.com )

Ntvnews.id, Jakarta - Salah satu keterampilan penting dalam penulisan karya ilmiah, baik itu skripsi, tesis, disertasi, maupun artikel penelitian, adalah mengutip dari jurnal. Sayangnya, banyak mahasiswa dan peneliti yang belum memahami cara yang tepat untuk mengutip dari jurnal.

Padahal, kutipan yang benar bukan hanya menunjukkan kredibilitas tulisan tetapi juga menghindari plagiarisme yang bisa berdampak serius pada reputasi akademik. Untuk itu, pelajari cara mengutip jurnal dengan benar agar terhindar dari plagiarisme. Yuk! Simak caranya di bawah ini. 

1. Kenali Jenis Kutipan: Kutipan Langsung dan Tidak Langsung

Sebelum mulai mengutip, penting untuk memahami dua jenis kutipan utama:

  • Kutipan langsung adalah kutipan yang mengambil kalimat secara persis dari sumber tanpa perubahan. Biasanya digunakan jika kalimat asli memiliki makna kuat atau sulit diparafrasekan.

  • Kutipan tidak langsung (parafrase) adalah kutipan yang menuliskan ulang ide dari jurnal dengan kata-kata sendiri. Cara ini sering direkomendasikan untuk menunjukkan pemahaman penulis terhadap sumber.

Keduanya sama pentingnya, namun pemilihannya tergantung pada konteks tulisan dan kebutuhan argumen.

2. Pilih Gaya Sitasi yang Tepat

Setiap bidang ilmu memiliki standar style kutipan yang berbeda. Tiga style kutipan yang umum digunakan adalah:

  • APA (American Psychological Association) — biasanya digunakan dalam bidang sosial dan psikologi.

  • MLA (Modern Language Association) — banyak digunakan dalam bidang humaniora, seperti sastra dan bahasa.

  • Chicago Style — sering digunakan dalam sejarah dan beberapa ilmu sosial lainnya.

Contoh kutipan jurnal dalam gaya APA:

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Pastikan kamu konsisten menggunakan satu gaya sitasi dalam seluruh karya tulis.

Baca juga: Teknik Cerdas Mereview Jurnal, Langkah Efektif untuk Menilai Kualitas Penelitian

Ilustrasi seorang peria sedang menulis <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi seorang peria sedang menulis (Pixabay)

3. Gunakan Tools Sitasi untuk Memudahkan

Manfaatkan alat sitasi otomatis seperti Mendeley, Zotero, atau fitur sitasi Google Scholar jika Anda ingin praktis dan menghindari kesalahan teknis. Dengan beberapa klik, tools ini memungkinkan Anda mengubah format kutipan sesuai style yang Anda inginkan

Tips SEO: Jika Anda menulis artikel ilmiah atau blog di website, pastikan untuk menambahkan alt text dan meta deskripsi pada gambar yang relevan. Ini akan membuat kutipan jurnal yang Anda tulis lebih mudah ditemukan oleh mesin pencari.

4. Jangan Lupa Cantumkan Daftar Pustaka

Setiap kutipan dalam teks wajib dicantumkan dalam daftar pustaka atau referensi di akhir tulisan. Hal ini menunjukkan akuntabilitas sumber yang digunakan dan memudahkan pembaca melacak referensi.

Contoh format daftar pustaka (APA):
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

5. Hindari Plagiarisme dengan Memahami Batasan Kutipan

Mengutip bukan berarti menyalin terlalu banyak dari sumber. Idealnya, kutipan tidak melebihi 20% dari total tulisan. Selain itu, setiap kutipan harus disertai dengan citation (penanda sumber dalam teks).

Gunakan aplikasi pengecek plagiarisme seperti Turnitin atau Plagiarism Checker X untuk memastikan tulisanmu original.

x|close