Program Rumah Subsidi Serap 1,6 Juta Tenaga Kerja dan Hidupkan Ekonomi Rakyat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Okt 2025, 20:20
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Perumahan dan Permukiman Indonesia Maruarar Sirait Menteri Perumahan dan Permukiman Indonesia Maruarar Sirait (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Perumahan dan Permukiman Indonesia Maruarar Sirait menegaskan bahwa program rumah subsidi tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap ekonomi nasional.

“Jadi sudah kami sampaikan juga, rumah subsidi itu dikerjakan rata-rata 5 orang, jadi kalau 350 ribu itu, artinya 5 x 350 ribu, ada sekitar 1,6 juta 650 ribu orang yang bekerja. Nah itu efeknya besar,” ujar Maruarar dalam keterangan pers di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2025.

Menurutnya, program rumah subsidi turut menghidupkan aktivitas ekonomi masyarakat sekitar.

"Kemudian tentu itu tidak ada rumah subsidi yang tidak ada ibu-ibu yang jualan warungnya. Ibu-ibu pasti buat buruhnya, tenaga kerjanya, tukangnya, beli beras, beli telur, beli tahu tempe,” tuturnya.

Baca Juga: Purbaya Tak Naikkan Bunga Rumah Subsidi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan Pemerintah

Maruarar menjelaskan, efek berantai dari pembangunan rumah subsidi juga dirasakan di sektor perdagangan dan industri bahan bangunan.

"Dari pasar itu menggerakkan ekonomi, apakah dari peternak maupun petani. Kemudian rumah subsidi juga proyeknya, pasti itu ada truk yang membawa barang dari toko material. Karena tidak mungkin tiba-tiba datang, toko material juga berisi barang industri, ada semen, ada pasir, ada kaca, ada keramik, ada cat, segala macam. Itu menggerakkan ekonomi,” katanya.

Baca Juga: Prabowo Apresiasi Maruarar Lampaui Target Akad Massal 26 Ribu Rumah Subsidi

Ia menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara untuk rakyat kecil.

"Jadi dua hal tadi ya, untuk rakyat yang tidak punya rumah, intervensi negara melalui rumah subsidi. Kemudian untuk yang punya rumah tapi tidak layak huni, melalui program BSPS yang ditingkatkan tahun ini 45.000, tahun depan 400.000,” ujar Maruarar.

x|close