Prabowo Ungkap Potensi Tanah Jarang Monasit Ratusan Triliun di Babel: Jangan Sampai Dicuri Lagi!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Okt 2025, 06:35
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
di PT Tinindo Internusa, Kecamatan Bukitintan, Kota Pangkalpinang, Senin, 6 Oktober 2025. di PT Tinindo Internusa, Kecamatan Bukitintan, Kota Pangkalpinang, Senin, 6 Oktober 2025. (Istimewa)

Ntvnews.id, Bangka Belitung — Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa di lokasi enam smelter ilegal yang disita di Bangka Belitung ditemukan tumpukan tanah jarang dengan kandungan monasit bernilai sangat besar.

Menurut Prabowo, nilai satu ton monasit dapat mencapai 200.000 dolar Amerika Serikat (AS).

Jumlah itu bila dirupiahkan sekitar Rp 3,3 miliar per ton. Di kawasan smelter ilegal itu, Prabowo memperkirakan terdapat sekitar 40.000 ton monasit.

Dengan perhitungan tersebut, potensi nilai ekonomi dari temuan tanah jarang di Bangka Belitung diperkirakan mencapai 8 miliar dolar AS, atau setara sekitar Rp128 triliun.

“Tanah jarang yang belum diurai mungkin nilainya lebih besar, sangat besar. Tanah jarang itu mengandung monasit, dan satu ton monasit bisa bernilai ratusan ribu dolar, bahkan sampai 200.000 dolar AS. Padahal total yang ditemukan mendekati 40.000 ton,” ujar Prabowo di Bangka Belitung, usai meninjau langsung penyitaan smelter ilegal terkait penambangan tanpa izin di kawasan PT Timah, Senin, 6 Oktober 2025.

Baca Juga: Kepala Basarnas Imbau Publik Tak Perdebatkan Penemuan Potongan Tubuh Korban di Ponpes Sidoarjo

Presiden menuturkan, dari enam perusahaan ilegal yang disita itu, potensi kerugian negara ditaksir mencapai Rp300 triliun termasuk monasit. Ia menegaskan praktik semacam ini harus segera dihentikan.

“Kita bisa bayangkan, kerugian negara dari enam perusahaan ini saja mencapai potensi Rp300 triliun,” katanya.


Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada aparat penegak hukum serta seluruh pihak yang terlibat dalam membongkar kasus tersebut. Ia menegaskan, langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberantas penambangan ilegal dan penyelundupan sumber daya alam.

“Ini bukti bahwa pemerintah serius. Kita bertekad membasmi penyelundupan, membasmi illegal mining, dan semua yang melanggar hukum,” tegasnya.

Prabowo menutup dengan pesan agar kerja keras aparat terus dilanjutkan demi menyelamatkan kekayaan negara untuk kepentingan rakyat.

“Prestasi yang membanggakan, tolong diteruskan. Jaksa Agung, Panglima TNI, Bea Cukai, Bakamla — teruskan. Kita selamatkan kekayaan negara untuk rakyat kita,” tandas Presiden.

x|close