Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) menegaskan bahwa sebanyak 100 lokasi Sekolah Rakyat tahap pertama yang tersebar di berbagai wilayah akan mulai beroperasi secara penuh pada pertengahan Agustus 2025, setelah seluruh fasilitas dan sarana pendukung selesai dipersiapkan.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, saat ditemui di Jakarta pada Kamis, 31 Juli 2025, menyampaikan bahwa dari total 100 titik, sebanyak 63 titik telah memulai kegiatan operasional sejak Juli, sedangkan 37 titik sisanya akan menyusul pada awal hingga pertengahan Agustus.
“Tiga titik akan mulai beroperasi pada 1 Agustus yakni di Kabupaten Lebak, Kabupaten Ponorogo, dan Kota Pasuruan, disusul lima titik lagi pada 5 Agustus dan 29 titik sisanya akan aktif pada 15 Agustus,” jelas Saifullah Yusuf.
Baca Juga: Satu Siswa Sekolah Rakyat Dapat Rp48 Juta Setahun dari Kemensos
Ia menjelaskan bahwa keterlambatan pengoperasian di sejumlah titik disebabkan oleh proses renovasi bangunan sekolah dan asrama yang masih dalam tahap penyelesaian oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
“Namun guru, seluruh tenaga pendidik dan siswa sudah siap untuk proses belajar mengajar, meskipun memang ada guru dan siswa yang mengundurkan diri sekarang semua sudah ada penggantinya,” tutur Mensos Saifullah Yusuf.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa terdapat 115 siswa atau sekitar 1,4 persen dari total jumlah siswa yang mengundurkan diri, dengan angka tertinggi berasal dari wilayah Sulawesi dan Jawa, yakni sebanyak 35 siswa.
Mensos menambahkan bahwa operasional sekolah-sekolah yang belum aktif tidak akan mengalami gangguan, karena kegiatan pembelajaran memang belum dimulai di lokasi-lokasi tersebut.
Baca Juga: Kemensos Ungkap 63 Sekolah Rakyat Siap Beroperasi Juli Mendatang
Selain itu, Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa sekolah-sekolah yang telah beroperasi telah menyelesaikan tahap Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Saat ini, para siswa tengah menjalani program matrikulasi atau penyetaraan, yang dirancang berlangsung selama tiga bulan ke depan.
Matakuliah matrikulasi mencakup pemahaman dasar sejumlah pelajaran, antara lain Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. Program ini bertujuan untuk menyeragamkan tingkat pemahaman siswa sebelum memasuki tahapan pembelajaran formal.
Baca Juga: Cegah Perundungan, Kemensos Perketat Pengawasan Anak Didik di Sekolah Rakyat
Kemensos juga tengah menyusun jadwal untuk pelaksanaan pembekalan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada seluruh kepala sekolah dan tenaga pengajar Sekolah Rakyat. Kegiatan ini direncanakan berlangsung setelah peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 sebagai bentuk dukungan terhadap transformasi pendidikan, khususnya bagi masyarakat dengan tingkat kesejahteraan paling rendah.
“Insya Allah ya, setelah selesai 17 Agustus untuk pembekalan ini,” ujar Mensos Saifullah Yusuf.
(Sumber: Antara)