Ntvnews.id, Jakarta - Manchester United kembali diterpa isu hukum setelah muncul gugatan perdata yang berkaitan dengan dugaan pelecehan seksual yang terjadi puluhan tahun lalu dan melibatkan mantan anggota staf klub. Kasus ini kembali membuka memori kelam tuduhan yang muncul sejak era 1980-an.
“Klien kami telah menunjukkan keberanian luar biasa dengan tampil ke depan setelah bertahun-tahun,” ujar Kate Hall, pakar hukum kekerasan seksual dari firma Simpson Millar yang mewakili pihak penggugat, sebagaimana dikutip dari Manchester Evening News, di Jakarta, Jumat.
Hall juga menyampaikan bahwa para penyintas layak menerima lebih dari sekadar simpati, dan layak mendapat keterlibatan yang berarti dan akuntabilitas.
Gugatan tersebut diajukan oleh seorang pria yang mengklaim mengalami pelecehan saat masih anak-anak. Ia menuduh bahwa Manchester United tidak memberikan perlindungan ketika dirinya berada dalam pengawasan klub di pusat pelatihan The Cliff.
Inti tuduhan mengarah kepada Billy Watts, sosok yang pernah bekerja sebagai kitman, petugas lapangan, dan caretaker pada periode tersebut. Meskipun Watts telah meninggal pada 2009, dugaan mengenai perilakunya kembali mencuat setelah dipaparkan dalam Sheldon Review 2021, yang mengungkap sejumlah tuduhan terhadapnya serta menegaskan bahwa tindakan disipliner internal pernah dijatuhkan pada 1989.
Baca Juga: Mali Bawa Pemain Muda Manchester United saat Hadapi Timnas Indonesia U-22
Pihak Simpson Millar menyebutkan bahwa klub sejauh ini tidak menunjukkan itikad untuk terlibat secara konstruktif dalam proses hukum, meskipun sebelumnya bersedia bekerja sama dalam penyusunan Sheldon Review. Firma hukum tersebut juga menegaskan bahwa sikap pasif klub membuat penyintas terpaksa menempuh jalur hukum formal.
Kasus terkini ini menambah panjang daftar dugaan pelecehan seksual historis yang terungkap di lingkungan sepak bola Inggris dalam beberapa tahun terakhir. Situasi tersebut turut mendorong berbagai penyelidikan independen serta desakan publik agar institusi sepak bola meningkatkan akuntabilitas.
Proses hukum diperkirakan akan terus berjalan dalam beberapa bulan ke depan, seiring kedua belah pihak memasuki tahapan perdata guna menentukan tanggung jawab hingga kemungkinan kompensasi bagi pihak korban.
(Sumber : Antara)
Manchester United Tonal Crest. Manchester United logo (Antara)