Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani angkat bicara soal polemik rangkap jabatan Erick Thohir sebagai Menpora dan Ketua Umum PSSI. Lalu menyatakan pihaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut asalkan tak melanggar statuta FIFA dan PSSI.
Hal itu disampaikan Lalu Hadrian Irfani saat menjadi narasumber dalam program Dialog NTV Prime Nusantara TV, Kamis (18/9/2025).
"Selama posisi itu atau rangkap jabatan ini tidak dipersoalkan atau tidak melanggar statuta yang ada di PSSI maupun di FIFA silahkan saja dilanjutkan," kata Lalu Hadrian Irfani.
Menurutnya Erick Thohir harus diberikan kesempatan untuk menuntaskan tugasnya sebagai Ketua Umum PSSI yaitu membawa Timnas kita masuk ke dalam Piala Dunia 2026.
"Oleh sebab itu saya rasa untuk rangkap jabatan ini kami di Komisi X sepakat selama itu tidak melanggar statuta FIFA. Atau selama FIFA tidak memberikan warning atau memerintahkan untuk mundur dari jabatan Menpora. Kami rasa ya silahkan dilanjutkan," ujarnya.
Lalu berharap sebagai Menpora Erick Thohir dapat melanjutkan program-program yang telah dijalankan oleh pendahulunya Dito Ariotedjo.
"Tentu terobosan-terobosan program inovasi kreasi yang dipersiapkan oleh Pak Erick untuk meningkatkan prestasi cabor-cabor prestasi kita. Tidak hanya terfokus kepada sepak bola atau PSSI," harapnya.
Baca juga: Jadi Menpora, Erick Thohir Dapat Ucapan Selamat dari Presiden FIFA
Ia juga berharap di bawah kepemimpinan Erick Thohir ada perlakuan yang sama untuk cabor-cabor yang lain seperti bulu tangkis, angkat besi, panjat tebing, atletik dan sebagainya.
"Cabor-cabor yang selama ini mendulang prestasi mengangkat nama baik Indonesia di event-event internasional seperti SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade," tuturnya.
Selain di bidang olahraga, Lalu juga meminta Erick Thohir untuk menaruh perhatian besar terhadap bidang kepemudaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab Kemenpora. Di tengah anggaran Kemenpora hari ini yang begitu minim Erick Thohir harus ada terobosan-terobosan untuk mempersiapkan program-program kepemudaan.
"Dalam rangka mempersiapkan generasi muda kita menuju generasi unggul untuk Indonesia Emas 2045," tandasnya.
Pasalnya, kata Lalu, berdasarkan catatan Komisi X DPR RI, program-program kepemudaan di masa Dito Ariotedjo sangat kurang.
"Oleh sebab itu dengan masuknya Pak Erick ini tentu kami berharap harus seimbang. Olahraganya berprestasi pemudanya juga dipersiapkan menjadi pemuda yang unggul," pungkasnya.