Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Panitia Nusantara Open 2025, Fary Djemy Francis, menegaskan bahwa turnamen sepak bola usia muda ini tidak boleh berhenti pada ajang kompetisi saja, melainkan harus diikuti dengan pembinaan jangka panjang.
“Pesan dari Ketua Dewan Pembina Pak Prabowo adalah talenta yang ditemukan lewat talent scouting harus kita follow up dengan program strategis di GarudaYaksa,” kata Fary di Garudayaksa Football Academy, Kabupaten Bekasi, Kamis, 4 September 2025.
Menurut Fary, tindak lanjut tersebut akan digarap oleh tim teknis akademi yang dipimpin CEO Garudayaksa, Dusan Bogdanovic. Ia juga menyebutkan, sekitar 30 pemain terbaik dari berbagai tim peserta telah masuk dalam radar pemantauan.
“Dari semifinal ada Persija empat pemain, Blispi empat, Dewa United empat, dan lainnya tersebar di delapan besar. Total sekitar 30 pemain sudah masuk daftar pantauan,” ujarnya.
Sementara itu, Bogdanovic menekankan bahwa orientasi utama Nusantara Open bukan semata-mata gelar juara, melainkan mencetak pemain potensial.
Baca Juga: Geothermal Soccer Championship 2025: Turnamen Sepak Bola Pertama Industri Panas Bumi Indonesia
“Bagi anak-anak mungkin kemenangan penting, tetapi bagi kami di sepak bola usia muda produk akhirnya adalah pemain. Target kami ada pemain yang bisa masuk timnas atau level senior,” ucap Bogdanovic.
Ia menambahkan, partisipasi Chonburi FC dari Thailand tahun ini menjadi titik awal keterlibatan klub internasional di ajang tersebut.
Dusan menargetkan tahun depan bisa menghadirkan peserta dari Asia, Eropa, hingga Amerika Latin.
“Kalau level lawan lebih tinggi, mentalitas pemain Indonesia akan naik. Itu kunci sukses di jalur internasional,” katanya.
Adapun gelaran Nusantara Open 2025 di Bekasi berakhir dengan kemenangan telak Chonburi FC yang mengalahkan Dewa United Development dengan skor 6-1 di final. Sementara itu, Persija Development merebut posisi ketiga usai mengalahkan Blispi 5-4.
(Sumber: Antara)