Ntvnews.id, New Delhi - Otoritas di ibu kota India, New Delhi, menerapkan serangkaian pembatasan ketat pada Rabu, 17 Desember 2025, guna menekan tingkat polusi udara yang semakin memburuk. Langkah-langkah itu meliputi larangan bagi kendaraan yang tidak memenuhi standar emisi terbaru serta pengaturan kehadiran pegawai di kantor pemerintah dan swasta.
Dilansir Channel News Asia, Indeks Kualitas Udara (AQI) di New Delhi, yang dihuni sekitar 30 juta penduduk, berada dalam kategori “parah” selama beberapa hari terakhir dan sering melampaui angka 450. Kondisi ini diperparah oleh kabut tipis di beberapa wilayah kota yang menurunkan jarak pandang dan berdampak pada operasional penerbangan serta perjalanan kereta api.
Situasi tersebut mendorong Komisi Manajemen Kualitas Udara India untuk menerapkan tahap empat, tingkat tertinggi, dari Graded Response Action Plan (GRAP) bagi Delhi dan wilayah sekitarnya sejak Sabtu lalu. Aturan ini melarang truk diesel tua masuk kota, menghentikan seluruh aktivitas konstruksi termasuk proyek publik, serta menerapkan sistem pembelajaran hibrida di sekolah.
Baca Juga: Pemprov DKI Kembangkan Sistem Peringatan Dini Polusi Udara
Menteri pemerintah daerah New Delhi, Kapil Mishra, pada Rabu mengumumkan bahwa seluruh kantor pemerintah dan swasta hanya akan beroperasi dengan kehadiran 50 persen, sementara sisanya bekerja dari rumah. Selain itu, pekerja konstruksi terdaftar, sebagian besar harian, akan menerima kompensasi sebesar 10.000 rupee (sekitar Rp1,8 juta) akibat penghentian proyek pembangunan.
Sehari sebelumnya, pemerintah New Delhi menegakkan kebijakan ketat terkait kendaraan bermotor dengan melarang operasional kendaraan yang tidak mematuhi standar pengendalian emisi terbaru. Menteri Lingkungan Hidup Delhi, Manjinder Singh Sirsa, menegaskan komitmen pemerintah untuk memperbaiki kualitas udara.
Ilustrasi - Seorang warga berjemur dengan latar belakang gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa/aa. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa/aa.)
“Pemerintah kami berkomitmen menyediakan udara bersih bagi Delhi. Kami akan mengambil langkah-langkah tegas dalam beberapa hari ke depan,” ujarnya.
Polusi udara menjadi masalah tahunan di Delhi dan sekitarnya pada musim dingin, ketika udara dingin dan padat menjebak emisi dari kendaraan, lokasi konstruksi, serta pembakaran jerami di negara bagian tetangga. Kondisi ini menyebabkan tingkat polusi menjadi salah satu yang tertinggi di dunia dan meningkatkan risiko gangguan pernapasan bagi warga.
Wilayah metropolitan New Delhi sering tertutup kabut asap tebal dengan AQI menyentuh level di atas 450, sementara nilai AQI di bawah 50 dikategorikan sebagai kualitas udara yang baik.
Ilustrasi: Deretan gedung bertingkat yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat (21/6/2024). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/am. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/am.)