Bahlil: Peresmian Kilang Balikpapan Menunggu Jadwal Presiden Prabowo

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Des 2025, 05:38
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi keterangan ketika ditemui di sela-sela acara “Arah Bisnis 2026: Menuju Kedaulatan Ekonomi” yang digelar di Jakarta, Senin, 8 Desember 2025. ANTARA/Putu Indah Savitri) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi keterangan ketika ditemui di sela-sela acara “Arah Bisnis 2026: Menuju Kedaulatan Ekonomi” yang digelar di Jakarta, Senin, 8 Desember 2025. ANTARA/Putu Indah Savitri) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa peresmian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur, masih menanti kepastian jadwal dari Presiden RI Prabowo Subianto.

"Kita harus menyesuaikan dengan jadwal Bapak Presiden. Kita pingin Bapak Presiden yang akan meresmikan," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 16 Desember 2025.

Bahlil menegaskan, pada prinsipnya seluruh aspek operasional, teknis, hingga keselamatan kilang telah berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Baca Juga: Bahlil Laporkan Subsidi dan Kompensasi Listrik 2025 Capai Rp210 Triliun

Ia menjelaskan, tertundanya peresmian RDMP Balikpapan semata-mata disebabkan oleh faktor teknis. Bahlil pun berharap pengoperasian resmi proyek tersebut dapat dilakukan dalam waktu dekat, termasuk pada bulan ini.

"Kita tunggu saja, persoalannya cuma persoalan teknis bukan lain-lain. Kita tunggu saja dan insya Allah bulan-bulan ini kita usahakan bisa selesai," pungkasnya.

Peresmian RDMP Balikpapan menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ketahanan serta mewujudkan swasembada energi nasional.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Indonesia tidak akan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) solar pada 2026. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Indonesia tidak akan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) solar pada 2026.

Proyek ini merupakan komitmen pemerintah melalui PT Pertamina untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Melalui RDMP tersebut, Kilang Balikpapan akan mampu memproduksi sekitar 283 ribu ton produk petrokimia setiap tahun.

Kilang Balikpapan nantinya memiliki kapasitas pengolahan hingga 360 ribu barel per hari. Angka tersebut setara dengan sekitar 22 hingga 25 persen atau hampir seperempat dari total kebutuhan energi nasional yang dapat dipasok dari kilang ini.

Baca Juga: Pascabencana Sumatera, Bahlil Pastikan Stok BBM dan LPG Tetap Aman

Selain meningkatkan kapasitas, proyek RDMP Balikpapan juga ditargetkan mampu meningkatkan kualitas bahan bakar minyak (BBM) menjadi setara standar Euro V dengan kandungan sulfur 10 ppm, dari sebelumnya masih Euro II. Di samping itu, yield valuable product juga diproyeksikan meningkat hingga 91,8 persen.

Adapun produk yang dihasilkan dari kilang RDMP Balikpapan meliputi BBM, LPG, serta berbagai produk petrokimia.

x|close