Djony Bunarto Tjondro: Kolaborasi Astra dan Masyarakat Kampung Berseri Astra Les Jadi Teladan Harmoni Alam dan Tradisi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Nov 2025, 15:07
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Petani garam palungan melakukan proses produksi garam secara tradisional yang menjadikan garam les sebagai ikon utama serta penggerak ekonomi Kampung Berseri Astra Les di Kabupaten Buleleng, Bali Utara. Petani garam palungan melakukan proses produksi garam secara tradisional yang menjadikan garam les sebagai ikon utama serta penggerak ekonomi Kampung Berseri Astra Les di Kabupaten Buleleng, Bali Utara. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Melalui inisiatif Kampung Berseri Astra (KBA) Les yang berlokasi di Kabupaten Buleleng, Bali Utara, Astra memperkenalkan model kolaborasi yang menonjolkan kearifan lokal sebagai motor penggerak ekonomi, sekaligus menjaga keseimbangan antara kemajuan dan pelestarian tradisi.

“Kami percaya bahwa kemajuan ekonomi harus berjalan seiring dengan pelestarian budaya dan lingkungan. Melalui kolaborasi seperti yang terwujud di Kampung Berseri Astra Les, Astra berupaya menghadirkan model pemberdayaan masyarakat yang tidak hanya menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memperkuat fondasi keberlanjutan jangka panjang,” ujar Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro dalam keterangannya, Kamis, 13 November 2025.

Desa Les di Bali Utara dikenal sebagai kawasan pesisir yang sukses mengoptimalkan potensi alam serta budayanya dengan pendekatan berkelanjutan. Wilayah ini memiliki lanskap alam yang beragam, mulai dari perbukitan hijau, lahan pertanian yang subur, hingga garis pantai yang luas, yang dimanfaatkan masyarakat setempat untuk bertani, menangkap ikan, dan memproduksi garam.

Salah satu produk unggulan desa adalah garam palungan Les, yang menjadi ikon lokal. Proses pembuatannya masih mempertahankan metode tradisional, yakni menyaring air laut melalui daun lontar, pasir, serta kerikil sebelum dimasukkan ke batang kelapa dan dibiarkan mengkristal di bawah sinar matahari. Dalam satu musim kemarau, produksi garam bisa mencapai dua hingga tiga ton per panen, tergantung pada kondisi cuaca dan luas lahan.

Baca Juga: Menteri Kebudayaan Buka Pameran Pesona Keris Nusantara: Upaya Lestarikan Simbol Kearifan Lokal dan Identitas Bangsa

“Gunung memberi, laut menerima. Kami bekerja mengikuti alam dan tidak bisa memaksanya. Seperti garam palungan Les yang dikenal memiliki tekstur lebih lembut dan rasa lebih gurih, ini semua berkat proses penguapan alami tanpa bahan tambahan. Kini, garam ini menjadi oleh-oleh khas Bali yang dipasarkan melalui BUMDes Giri Segara dengan jangkauan distribusi hingga Pulau Jawa dan Batam,” ujar Tokoh Penggerak Kampung Berseri Astra Les, Nyoman Nadiana.

Program Kampung Berseri Astra mulai dijalankan di Desa Les sejak 2018, dengan fokus utama pada pengembangan ekonomi berbasis lokal serta pelestarian budaya agar tetap hidup dan memberi nilai tambah bagi masyarakat. Dalam perjalanannya, Astra telah mengadakan lebih dari 10 kegiatan pelatihan kewirausahaan, meliputi pengemasan produk, pelatihan branding, digital marketing, serta pengelolaan homestay wisata. Astra juga menyediakan peralatan produksi garam dan membantu promosi produk lewat BUMDes Giri Segara agar dapat menembus pasar yang lebih luas.

Selain itu, Astra berkontribusi dalam penguatan sektor wisata dengan memperbaiki akses menuju air terjun dan meningkatkan kemampuan para pengelola homestay. Upaya ini membuat Desa Les semakin siap menyambut wisatawan tanpa kehilangan karakter asli yang tenang, bersih, dan berakar pada kearifan lokal.

Kampung Berseri Astra Les juga dikenal lewat Air Terjun Les yang menjulang setinggi hampir 30 meter di tengah hutan tropis dengan jalur trekking yang menantang. Di pesisirnya, wisatawan bisa melihat secara langsung proses tradisional pembuatan garam atau aktivitas para nelayan yang berangkat melaut dengan perahu kecil. Saat ini terdapat lebih dari 20 homestay milik warga yang siap menampung wisatawan domestik maupun mancanegara, membuka peluang ekonomi baru bagi penduduk lokal.

Baca Juga: Soal Menu Ikan Hiu Goreng di MBG, Nanik: Itu Kearifan Lokal

Atas komitmennya dalam menjaga budaya dan kelestarian alam, Kampung Berseri Astra Les berhasil meraih predikat Juara Umum Desa Wisata Terbaik pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa desa kecil pun mampu menjadi contoh pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat.

Keberhasilan Desa Les mempertahankan tradisi sekaligus menggerakkan ekonomi lokal tidak lepas dari pendampingan Astra yang dilakukan secara konsisten bersama masyarakat. Melalui sinergi ini, Astra hadir sebagai mitra warga untuk memperkuat potensi desa tanpa mengubah karakter alaminya.

Sebagai salah satu korporasi publik terbesar di Indonesia, Astra menaungi 302 anak perusahaan, ventura bersama, dan entitas asosiasi dengan dukungan lebih dari 190.000 karyawan. Perusahaan ini juga memiliki rekam jejak kontribusi sosial yang kuat melalui empat pilar utama—kesehatan, pendidikan, lingkungan, serta kewirausahaan—didukung oleh sembilan yayasan yang berperan aktif mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta kesejahteraan masyarakat yang inklusif.

Semangat Astra untuk terus berkolaborasi dengan masyarakat seperti yang terwujud di Kampung Berseri Astra Les sejalan dengan cita-cita perusahaan untuk “sejahtera bersama bangsa” serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.

(Sumber: Antara)

x|close