Ada Ledakan di Kelapa Gading, 8 Orang Luka-luka

Ntvnews.id, Jakarta - Kabar menghebohkan beredar terkait sebuah ledakan yang terjadi di masjid SMAN 72, yang berada di Komplek TNI AL Kodamar, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat, 7 November 2025 sekitar pukul 12.30 WIB. Informasi awal menyebutkan sejumlah korban mengalami luka-luka akibat peristiwa ini.

Berdasarkan laporan resmi yang ditujukan kepada Danyonmarhanlan III dan tembusan kepada para Pastaf serta Danki/Rai, peristiwa tersebut masih dalam tahap penyelidikan dan area sekitar lokasi ledakan telah dijaga ketat oleh pihak berwenang untuk memastikan keselamatan masyarakat.

Laporan awal menyebutkan ada 8 orang yang mengalami luka-luka, namun belum ada informasi lebih lanjut mengenai kondisi masing-masing korban maupun identitas mereka. Tim keamanan setempat telah melakukan sterilisasi area untuk mempermudah proses investigasi.

Hingga saat ini, penyebab ledakan masih belum diketahui. Pihak terkait menyatakan bahwa investigasi akan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan apakah peristiwa ini akibat kelalaian, faktor teknis, atau dugaan tindakan lain.

Baca Juga: Ledakan di Pusat Perbelanjaan Meksiko, Tewaskan 22 Orang

Baca Juga: Terjadi Ledakan Dahsyat di Supermarket Tewaskan 23 Orang

“Selamat siang mohon Ijin melaporkan pada hari Jumat tgl 7 November 2025 sekitar pukul 12.30 Wib, telah terjadi ledakan berada di dalam mesjid SMAN 72. Untuk ledakan masih dalam penyelidikan. Kejadian di Komplek TNI AL Kodamar, Kelapa Gading Jakarta Utara,” demikian bunyi laporan awal.

Pihak keamanan mengimbau warga sekitar untuk tetap tenang dan menghindari area lokasi ledakan hingga proses penyelidikan selesai. Belum ada informasi mengenai potensi bahaya lanjutan, namun prosedur keamanan terus diperketat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Kasus ini menjadi perhatian serius karena terjadi di lingkungan yang termasuk area TNI AL, sehingga seluruh prosedur investigasi dilakukan dengan standar keamanan tinggi. Media dan publik diimbau untuk menunggu informasi resmi dari pihak berwenang sebelum menyebarkan spekulasi.