Peringati Hari Ulos Nasional 17 Oktober 2025, IKA Usu dan Batak Center Gelar Diskusi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Okt 2025, 17:28
thumbnail-author
Ramses Manurung
Penulis & Editor
Bagikan
IKA USU dan Batak Center menggelar kegiatan diskusi membahas ulos dan budaya Batak yang dihadiri Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon IKA USU dan Batak Center menggelar kegiatan diskusi membahas ulos dan budaya Batak yang dihadiri Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon

Ntvnews.id, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Ulos Nasional yang jatuh pada 17 Oktober 2025, Komunitas Alumni Universitas Sumatera Utara (USU) pencinta seni dan budaya menggandeng Batak Center menggelar acara dengan tema "Mengenal, Merawat dan Memaknai Ulos Batak.

Acara ini dilaksanakan di Balai Bengong Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Ketua Panitia acara Tiomora Sitanggang menuturkan melalui acara ini kain ulos diperkenalkan dan dimaknai bukan hanya sebagai sebuah kain, namun terdapat nilai filosofis di dalamnya sekaligus melestarikan kain ulos juga budaya Batak.

"Dengan momentum peringatan Hari Ulos 17 Oktober, kita ambil momentum itu untuk mengadakan talk show interaktif ini. Agar apa? Agar-agar teman kita yang Batak ini mengerti, bisa mengenal, memaknai, ulos dengan lebih benar," kata Tiomora Sitanggang, seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Newsfash.

Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon

Dalam diskusi tadi, sambung Tiomora, telah diluruskan oleh Sekjen Batak Center selaku narasumber.

"Jadi boleh diluruskan agar dia kembali ke tempatnya semula, penggunaannya semua ternyata cukup indah. Sangat indah malah. Jadi kita senang semoga ini api kecil yang kita nyalakan ini semakin menggelora. Membuat alumni USU, kami yang pegiat budaya di Alumni USU semakin bersemangat lagi membuat giat yang lebih besar lagi," ujarnya.

"Pastinya nanti pasti akan meminta bantuan Bapak Nurdin Tampubolon sebagai top senior kita yang ada di alumni ini dan sekaligus beliau sangat perhatian akan budaya dan ulos ini," imbuhnya.

Dalam acara ini juga turut hadir tokoh Batak Nasional yang juga Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon.

Ketua Panitia Tiomora Sitanggang Ketua Panitia Tiomora Sitanggang

Nurdin Tampubolon mengingatkan para generasi muda untuk terus melestarikan budaya Indonesia sehingga penerus nantinya tidak kehilangan identitas bangsa. Usulan juga dilontarkan kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Kebudayaan bisa mengakomodir museum yang dapat menampung warisan budaya Batak, ilmu pengetahuan, termasuk pengetahuan tentang jenis-jenis kain ulos yang ada.

Baca juga: Momen Nurdin Tampubolon Berikan Ulos Kehormatan untuk Fadli Zon di HUT Batak Center

"Ini adalah salah satu acara budaya bagaimana melestarikan daripada budaya kita yang belakangan ini agak sedikit pudar. Tetapi ulos ini adalah merupakan satu simbol budaya Batak yang tidak mungkin bisa terpisahkan lagi dengan kehidupan orang Batak. Karena ulos ini sesuai dengan tadi pembicara yang dibawa oleh Pak Sekjen Batak Center ini sudah berumur 3.000 tahun lebih. Nah, ini perlu memang digali bagaimana orang Batak itu sudah 3.000an tahun sudah ada sebelumnya," tutur Nurdin Tampubolon.

"Kemudian ulos Batak ini terdiri dari beberapa jenis nama dan fungsi masing-masing jenis itu ada. Jadi ini adalah sesuatu yang perlu dilestarikan dan pedoman-pedoman untuk itu supaya generasi penerus kita nanti tetap bisa melestarikan budaya yang bisa membawa manfaat bagi bangsa dan negara kita. Ini harus kita jadikan atau turunkan kepada generasi-generasi penerus," tambahnya.

Acara talk show interaktif dihadiri seorang pemerhati budaya Batak yang juga Sekjen Batak Center Jerry R Sirait sebagai pemateri. Dalam paparannya, Jerry mengenalkan kain ulos jenis, makna, dan nilai yang terkandung di setiap kain ulos itu.

Sekjen Batak Center/Pemerhati Budaya Batak Jerry R Sirait Sekjen Batak Center/Pemerhati Budaya Batak Jerry R Sirait

"Alumni USU yang menyelenggarakan talk show ini memang singkat tapi paling tidak acara ini dapat menggairahkan rekan-rekan intelektual muda di seluruh Indonesia khususnya intelektual muda Batak agar kembali menggali temukan nilai-nilai luhur habatahon itu dari berbagai aspeknya," kata Jerry R Sirait.

"Para peneliti ulos Batak itu sudah ada 300 lebih jenisnya. Tapi sekarang ini yang bisa dijumpai di kalangan orang Batak paling tinggi 20%. Demikian menurut para peneliti di lapangan. Maka kita terpanggil untuk mencari temukan lagi ulos-ulos yang sudah ditemukan para pendahulu kita," imbuhnya.

Salah seorang peserta yang hadir, Ketua Ikatan Alumni USU Jakarta, Martogi Siahaan mengaku senang mengikuti kegiatan diskusi ini. Sebagai putra Batak, ia mengaku mendapatkan banyak pengetahuan dan manfaat dari kegiatan ini.

"Kami mendapat banyak sekali informasi dari narasumber kita hari ini, Pak Sirait. Ternyata di kalangan generasi muda Batak saat ini banyak sekali hal-hal yang sebenarnya kami tidak mengerti hal yang esensi daripada pemakaian ulos misalnya. Dan tentu ini juga berkaitan dengan hal-hal lain di dalam budaya Batak," ujar Martogi Siahaan.

Ketua IKA USU Jakarta Martogi Siahaan Ketua IKA USU Jakarta Martogi Siahaan

"Keindahan ulos merupakan salah satu yang mulai tergerus makna daripada penggunaan ulos. Bagaimana ulos itu menjadi bukan hanya sekedar aksesoris, bukan hanya sekedar kado di dalam acara adat, tetapi ada makna yang tersembunyi yang ternyata sangat indah," tambahnya.

Komunitas alumni Universitas Sumatera Utara, pencinta seni dan budaya beserta Batak Center berharap acara seperti ini dapat terus diselenggarakan sebagai upaya melestarikan budaya di Indonesia, khususnya pengembangan pengetahuan dan pemahaman mengenai kain ulos agar tidak kehilangan esensinya.

TERKINI

Load More
x|close