Hujan di Jakarta Ternyata Mengandung Mikroplastik Beracun, Ini Penjelasan BRIN

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Okt 2025, 15:40
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Ilustrasi hujan Ilustrasi hujan (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Belakangan ini, media sosial ramai dengan kabar mengejutkan, hujan di Jakarta disebut membawa mikroplastik beracun.

Unggahan dari akun Instagram @lambegosip pada Jumat, 10 Oktober 2025 menyebutkan bahwa di tengah isu krisis iklim, ada ancaman baru yang turun bersama air hujan, yakni partikel mikroplastik berukuran 500–1.000 mikrometer.

“Studi: setiap tetesan hujan di Jakarta kini mengandung mikroplastik berukuran 500-1000 mikrometer yang beracun,” tulis akun tersebut, menimbulkan banyak reaksi dari warganet.

Beberapa pengguna media sosial percaya fenomena ini nyata. Mereka mengaku pernah melihat air hujan di daerahnya berbusa dan membuat mata perih. 

Baca Juga: Sejumlah Kota Berpotensi Hujan Petir dan Cuaca Panas, BMKG Imbau Masyarakat Waspada

“Bukan di Jakarta doang kayaknya. Tiap hujan di daerah lain juga ada yang berbusa, bikin pedih di mata,” kata warganet. 

Di sisi lain, ada yang meragukan informasi ini, bahkan menudingnya hoaks. Beberapa mengaitkan isu ini dengan teori rekayasa cuaca dan penyemprotan bahan kimia melalui pesawat.

“Karena sudah terjadi rekayasa cuaca dengan menyemprotkan racun melalui udara dengan pesawat,” tulis yang lain. 

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Oseanografi BRIN, Muhammad Reza Cordova, membenarkan bahwa air hujan di Jakarta memang terkontaminasi mikroplastik beracun. Temuan ini berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science Direct pada Januari 2022.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Cenderung Berawan, Hujan Diperkirakan Akan Turun di Beberapa Titik

Penelitian selama 12 bulan ini mendeteksi partikel mikroplastik di tiap tetes hujan yang jatuh di ibu kota. Data dikumpulkan menggunakan rain gauge dan ombrometer, lalu dianalisis dengan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) untuk mengetahui jenis polimer plastik.

Reza menekankan, istilah “hujan beracun” harus dipahami secara ilmiah. Plastik mengandung aditif seperti ftalat dan BPA, yang bersifat toksik. Mikroplastik juga mampu mengikat polutan lain di udara, sehingga potensi bahayanya nyata, terutama pada partikel sangat kecil yang bisa terhirup.

Meski demikian, Reza menegaskan, bukan berarti setiap tetes hujan otomatis beracun. Studi toksikologi menunjukkan bahwa paparan mikroplastik dapat memicu stres oksidatif, peradangan, hingga gangguan metabolik atau imun, tergantung konsentrasi dan lama paparan.

x|close