Ntvnews.id, Jakarta - Tim penyelamat tambang bawah tanah (UGMR) PT Freeport Indonesia hingga hari ke-17 masih terus mencari lima pekerja yang terjebak akibat pergerakan material basah di lokasi tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, Tembagapura, Mimika, Papua Tengah.
VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, menyampaikan dalam keterangannya yang diterima ANTARA di Timika, Kamis, bahwa tim Under Ground Mining Response (UGMR) bekerja siang dan malam meski menghadapi tantangan besar akibat material basah yang bergerak dan risiko tinggi.
"Pencarian terhadap lima rekan kerja yang belum ditemukan masih terus berlangsung," ujar Katri.
Tim UGMR melakukan penggalian dari dua jalur akses sekaligus menambah infrastruktur pendukung karena lokasi tambang semakin dalam dan udara semakin terbatas.
"Alat berat, termasuk loader kendali jarak jauh, digunakan untuk meminimalkan risiko bagi tim penyelamat," tambah Katri.
Baca Juga: Dua Pekerja Freeport Terjebak di Tambang Bawah Tanah Ditemukan Meninggal Dunia
PTFI mengajak semua pihak untuk terus mendoakan dan memberikan dukungan moral bagi tim penyelamat agar kelima pekerja tersebut dapat segera ditemukan.
Sebelumnya, tim penyelamat tambang bawah tanah PTFI telah mengevakuasi dua pekerja PT Cita Contract yang menjadi korban insiden longsor material basah di area GBC Tembagapura pada Sabtu, 20 September 2025 pagi.
Dua pekerja yang berhasil dievakuasi ditemukan meninggal dunia dan telah dikebumikan di kampung halaman masing-masing. Kedua almarhum itu adalah Wigih Hartono dan Irawan yang bertugas sebagai Elektrikal PT CC.
Bupati Mimika, Johannes Rettob, menyatakan bahwa Pemda dan masyarakat Mimika turut prihatin atas insiden yang terjadi di lokasi tambang bawah tanah Freeport dan menimbulkan korban jiwa.
Pemkab Mimika mengapresiasi langkah berani manajemen PTFI yang menghentikan seluruh operasi penambangan demi memprioritaskan penyelamatan para pekerja yang masih terjebak.
Baca Juga: Freeport Intensifkan Upaya Penyelamatan 7 Pekerja di Tambang Bawah Tanah GBC
Berdasarkan laporan dari manajemen PTFI, Kepala Inspektur Tambang Kementerian ESDM telah meninjau lokasi insiden dan menilai langkah penyelamatan dan evakuasi yang dilakukan perusahaan sudah tepat, memanfaatkan seluruh sumber daya, tenaga kerja, peralatan tambang, serta teknologi terkini.
Kelima pekerja yang belum ditemukan adalah Victor Manuel Bastida Ballesteros, Holong Gembira Silaban, Dadang Hermanto, Zaverius Magai, dan Balisang Telile. Mereka merupakan karyawan PT Redpath Indonesia, dengan dua di antaranya merupakan pekerja asing (ekspatriat) asal Chile dan Afrika.
Sumber: ANTARA