Kronologi Nyai Nur Fadilah, Calon Haji Asal Sidoarjo Wafat di Pesawat Menuju Madinah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Mei 2025, 20:17
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Pelaksana Harian (PLh) Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Sugiyo saat di Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Pelaksana Harian (PLh) Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Sugiyo saat di Asrama Haji Embarkasi Surabaya. (Antara)

Ntvnews.id, Surabaya - Seorang calon haji asal Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, Nur Fadilah (46), yang tergabung dalam Kloter 20 Embarkasi Surabaya, meninggal dunia saat berada di dalam pesawat menuju Madinah pada Kamis pagi, 8 Mei 2025 waktu setempat. Peristiwa tersebut dijelaskan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Sugiyo, mengungkapkan bahwa almarhumah diketahui memiliki riwayat diabetes dan hipertensi. Namun, saat proses pemberangkatan, ia telah dinyatakan dalam kondisi layak terbang.

Baca Juga: Suami Lemas dan Banjir Air Mata saat Nyai Nur Fadilah Jamaah Haji asal Sidoarjo Meninggal di Pesawat

“Sekitar pukul 05:30 waktu setempat, almarhumah izin ke toilet. Setelah 30 menit tidak kembali, suaminya menyusul dan mendapati dalam keadaan tidak sadarkan diri,” kata Sugiyo kepada wartawan di Asrama Haji Surabaya, Jumat, 9 Mei 2025.

Pihak PPIH menerima laporan medis yang menyebutkan bahwa almarhumah mengalami henti jantung saat berada di pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV5323. Jenazah kemudian dishalatkan di Masjid Nabawi dan dimakamkan di Pemakaman Baqi, Madinah, pada Jumat.

Baca Juga: Nyai Nur Fadilah, Calon Jamaah Haji Asal Taman Sidoarjo Meninggal Dunia di Pesawat

Sugiyo menambahkan bahwa jamaah haji yang wafat setelah berada di Embarkasi Surabaya tetap berhak menerima asuransi setara dengan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) 2025. Selain itu, maskapai penerbangan juga memberikan kompensasi atas kejadian tersebut.

“Sementara itu, hingga saat ini tercatat enam orang jamaah haji tertunda keberangkatannya karena alasan kesehatan, dua di antaranya berasal dari Kloter 20, yakni satu orang yang sakit dan satu mahram yang mendampingi,” jelas Sugiyo.

Baca JugaWNI Ditangkap Diduga Fasilitasi Haji Ilegal, KJRI: Hindari Promosi Haji Tanpa Visa

Adapun calon haji yang belum bisa diberangkatkan dari Kloter 20 adalah Asmaun Hudah (70), warga Sidoarjo, yang harus didampingi oleh mahramnya. Menurut keterangan Sugiyo, Asmaun mengalami demam dan sesak napas, sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Surabaya dan tidak dapat terbang bersama rombongan sesuai jadwal.

Selain itu, sebelumnya terdapat dua kasus serupa dari Kloter 6 dan Kloter 14. Kedua calon haji tersebut juga mengalami gangguan kesehatan dan harus mendapatkan perawatan lebih lanjut. Mereka adalah Muhari Karimun (64) asal Kediri dari Kloter 6 dan Ummu Sofiyah (51) asal Gresik dari Kloter 14, masing-masing didampingi mahramnya.

(Sumber: Antara)

x|close