IDAI: Lengkapi Vaksinasi untuk Kurangi Risiko Pneumonia pada Anak

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Nov 2025, 22:00
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Foto ilustrasi (ANTARA/HO-fizkes dari iStockphoto) Foto ilustrasi (ANTARA/HO-fizkes dari iStockphoto) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua UKK Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR Dr Nastiti Kaswandani, Sp.A, Subsp.Resp(K), menjelaskan bahwa salah satu langkah penting untuk mencegah pneumonia adalah melengkapi vaksinasi yang berkaitan dengan bakteri pneumococcus. Vaksin tersebut berfungsi menurunkan tingkat keparahan apabila anak terinfeksi.

“Kalau bakteri paling banyak penyebabnya pneumococcus, vaksinnya PCV atau pneumococcal conjugate vaccine. Kemudian yang kedua yang banyak adalah HIB, kemudian pertussis ada di DPT, kemudian campak MR dan MMR mencegah penyakit campak itu juga harus diberikan pada usia mulai dari 9 bulan, vaksin influenza yang diberikan setiap tahun juga sangat bermanfaat,” kata Nastiti dalam diskusi IDAI yang digelar daring dari Jakarta, Jumat, 21 November 2025.

Baca Juga: PAPDI Tambahkan Vaksin Pneumonia Generasi Baru dalam Jadwal Imunisasi Dewasa 2025

Ia menjelaskan bahwa pneumonia masih menjadi penyebab kematian utama pada balita. Penyakit ini merusak fungsi alveolus, bagian paru yang menerima oksigen dan menyalurkannya melalui pembuluh darah. Ketika terjadi peradangan akibat kuman, virus, atau bakteri, alveolus bisa terisi cairan kehijauan yang membuat pertukaran oksigen terganggu. Kondisi ini menyebabkan organ vital seperti otak dan jantung kekurangan oksigen sehingga meningkatkan risiko kematian.

Nastiti menambahkan bahwa penularan pneumonia sangat mudah terjadi, salah satunya melalui virus influenza. Karena itu, vaksin influenza yang diberikan setiap tahun dianggap sangat penting untuk mengurangi tingkat keparahan pneumonia.

Baca Juga: Cegah Pneumonia, PDPI: Setiap Tarikan Napas Berharga

Ia juga menyoroti pentingnya vaksin PCV dengan 13 serotipe yang memberikan perlindungan terhadap berbagai bakteri penyebab pneumonia.

“Kalau dari pemerintah sudah menyediakan secara gratis di puskesmas PCV 13 pada usia anak dua bulan, tiga bulan dan 12 bulan, maka semua bisa mendapatkan imunisasi itu gratis tanpa biaya, tanpa mengeluarkan biaya dilakukan di puskesmas atau posyandu. Kalau mau yang lebih dari 13 boleh tidak? boleh,” katanya.

Lebih lanjut, Nastiti mengingatkan orang tua agar tidak melewatkan pemberian vaksin penguat atau booster pada usia 12–15 bulan dan 18 bulan, mengingat cakupan vaksin booster sering kali menurun.

Berdasarkan rekomendasi IDAI, vaksinasi PCV diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan, dengan dosis penguat pada usia 12 dan 15 bulan. Sementara vaksin HIB dan DPT diberikan ketika anak berusia 2–4 bulan dan ditambah booster pada usia 18 bulan, serta vaksin campak MR/MMR pada usia 9 bulan.

(Sumber: Antara) 

x|close