Menpar dan Gibran Dijadwalkan Datang di Festival Pacu Jalur 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Agu 2025, 10:51
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi semarak perlombaan Pacu Jalur yang diikuti oleh para peserta. (ANTARA/HO-Kementerian Pariwisata) Ilustrasi semarak perlombaan Pacu Jalur yang diikuti oleh para peserta. (ANTARA/HO-Kementerian Pariwisata) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, direncanakan menghadiri Festival Pacu Jalur 2025 di Provinsi Riau yang akan berlangsung pada 20–24 Agustus 2025.

"Saya mengajak seluruh masyarakat untuk datang dan meramaikan ajang budaya masyarakat Kuantan Singingi yang telah ada sejak lebih dari 120 tahun lalu ini. Festival ini juga diharapkan dapat mendorong pergerakan wisatawan dan perekonomian lokal," ujar Widiyanti dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu 20 Agustus 2025.

Widiyanti dijadwalkan hadir secara langsung sekaligus mengikuti rangkaian acara pembukaan, sementara Wapres Gibran akan memimpin prosesi pelepasan peserta Pacu Jalur 2025.

Kegiatan budaya tersebut menjadi salah satu dari 110 agenda unggulan Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata yang bertujuan memperkuat daya tarik pariwisata sekaligus melestarikan tradisi Indonesia.

Baca Juga: Rapper Amerika Melly Mike Tiba di Indonesia, Hadiri Festival Pacu Jalur

Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenpar, Vinsensius Jemadu, menegaskan bahwa Festival Pacu Jalur Tradisional sudah masuk dalam jajaran KEN sejak 2022 dan bahkan berhasil menjadi salah satu top ten KEN pada tahun 2024.

Ia mencontohkan, penyelenggaraan tahun 2024 mencatat pencapaian besar dengan 1,4 juta pengunjung serta menghasilkan perputaran ekonomi senilai Rp42,16 miliar. “Capaian ini membuktikan bahwa Pacu Jalur bukan hanya warisan budaya, tetapi juga motor penggerak ekonomi daerah,” ungkap Vinsensius.

Lebih lanjut, ia menambahkan, "KEN menjadi wadah untuk mengangkat kekayaan budaya dan daya tarik pariwisata daerah ke tingkat global."

Tahun ini, dukungan Kementerian Pariwisata dalam Festival Pacu Jalur Tradisional 2025 mencakup strategi promosi terpadu, penguatan branding acara, peningkatan mutu penyelenggaraan, hingga memperluas akses pasar dengan memanfaatkan berbagai kanal digital.

Baca Juga: Beda Harga! Jalur Cepat Beli Pisang Goreng Gosong Pinkan Mambo, Dibanderol Rp5 Juta

Menurut Vinsensius, Pacu Jalur merupakan bukti nyata bahwa warisan budaya dapat terus hidup, berinovasi, serta menjadi magnet pariwisata. Ia menegaskan, “Melalui KEN, kami ingin menjadikan event ini tidak hanya membanggakan Riau, tetapi juga Indonesia di mata dunia.”

Fenomena Pacu Jalur sebelumnya sempat viral di media sosial, bahkan dikaitkan dengan tren yang dikenal sebagai “aura farming.”

Antusiasme masyarakat terhadap Festival Pacu Jalur 2025 sudah terlihat sejak persiapan acara. Sejak Selasa 19 Agustus  siang, warga berduyun-duyun mendatangi Tepian Narosa Sungai Kuantan. Semakin sore, jumlah pengunjung terus meningkat hingga menjelang matahari terbenam. Suasana semakin meriah dengan suara riuh pendukung berpadu cipratan air dayung dari para peserta yang tengah berlatih mengendalikan jalur (perahu panjang) untuk keesokan harinya.

Salah satu pengunjung, Vella, datang bersama teman-temannya dari Kecamatan Denai yang berjarak sekitar 15 menit dari lokasi acara. Ia mengaku selalu gembira menyambut festival tahunan ini. "Harus dong (datang ke Pacu Jalur), kami mau lihat peserta uji gelanggang," kata Vella.

Baca Juga: Waspada Aktivitas Sesar Lembang Terus Meningkat, BMKG Ingatkan Potensi Bahaya

Vella juga menambahkan bahwa ia merasa bangga karena Festival Pacu Jalur kini makin dikenal, bahkan hingga mancanegara. Popularitas tersebut turut mendorong wisatawan untuk datang langsung menyaksikan tradisi yang belakangan sering viral di media sosial.

Pendapat senada diungkapkan oleh Rilan Maulana Putra, peserta dari Desa Pulau Aro. Ia mengatakan dirinya bangga karena event budaya ini semakin diakui publik internasional.

Sebagai warisan turun-temurun masyarakat Kuantan Singingi, Pacu Jalur telah bertahan berabad-abad. Dalam perlombaan, perahu panjang yang disebut jalur dihiasi ukiran khas daerah dan diisi oleh 50–60 pendayung. Di bagian depan, terdapat seorang anak coki—penari cilik yang beraksi lincah menjaga keseimbangan sambil menari di ujung perahu ketika jalur melaju kencang di sungai.

 

(Sumber : Antara)

x|close