Potensi Biomassa di Indonesia Melimpah-ruah, Tembus 544 Juta Ton

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Agu 2025, 18:31
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Nikson Silalahi Nikson Silalahi (Dok. NTV)

Ntvnews.id, Jakarta - Biomassa tengah menjadi sorotan dalam diskusi transisi energi. Sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang tersedia melimpah di daratan Indonesia, biomassa diyakini dapat menjadi alternatif penting untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Namun, di balik potensinya yang besar, pemanfaatannya di dalam negeri masih tergolong sangat kecil.

Ketua Umum Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI), Milton Pakpahan, menegaskan bahwa cadangan biomassa di Indonesia sangat besar, namun belum dimanfaatkan secara optimal.

“Untuk biomasa sendiri itu kan ada di mana-mana ya, itu di daratan. Jadi kalau potensinya itu 544 juta ton, tapi dipakai masih sangat sedikit, itu pasar PLT Biomassa, untuk industri, dan ekspor yang paling besar. Kemudian juga untuk biomassa untuk cooking,” ujar Milton dalam acara Nusantara Energi Forum 2025 di Nusantara Ballroom, Rabu, 20 Agustus 2025. 

Menurut Milton, pasar domestik untuk biomassa saat ini sebagian besar masih terbatas pada pembangkit listrik tenaga biomassa (PLT Biomassa) dan industri. Namun kapasitasnya belum seberapa dibandingkan dengan potensi yang ada.

Baca Juga: Nusantara Energy Forum, Mendes Yandri: Lebih dari 3 Ribu Desa Masih Gelap Gulita

Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampulobon dan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, di acara Nusantara Energy Forum 2025. <b>(Dokumentasi Nusantara TV)</b> Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampulobon dan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, di acara Nusantara Energy Forum 2025. (Dokumentasi Nusantara TV)

“Pasar dalam negeri ini kan yang make masih PLT Biomassa, itu pun masih sangat kecil. Angkanya masih kisaran 3 juta. Jadi dari situ 80 persen yang on use di industri-industri, 20 persen itu PLTU. PLT Biomassa itu punya posisi itu 0,9 giga,” jelasnya.

Sementara itu, PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) yang bertugas menyediakan bahan baku energi primer, menyatakan kesiapan untuk memenuhi target pengadaan biomassa sesuai program pemerintah.

“Kami PT PLN EPI bertanggung jawab untuk program pemerintah dalam pengadaan biomassa yang kalo kita baca peraturan menteri yang sesungguhnya pada tahun 2025 ini sudah mencapai 10,2 juta ton. Tapi baca kita kembali baca RUPTL 2025 kita itu diminta bisa berkontribusi tahun ini sekitar 3 juta ton,” kata Nikson Silalahi, Komisaris PLN EPI.

Baca Juga: Wamendagri Bima Arya: Gak Semua Kepala Daerah Paham Isu Global Warming, Climate Change

Wamendagri Bima Arya  <b>(Dok. NTV)</b> Wamendagri Bima Arya (Dok. NTV)

Nikson menyebut bahwa hingga pertengahan 2025, PLN sudah berhasil memenuhi sebagian target tersebut.

“Kami sendiri PLN Energi Primer Indonesia telah siap untuk berkontribusi men-supply yang 3 juta ton itu. Sampai bulan Juli kami sudah mencapai 1,2 juta ton dan kami lagi bekerja keras supaya sampai Desember nanti apa yang menjadi target 3 juta ton,” tambahnya.

Dengan potensi mencapai 544 juta ton, biomassa dipandang bisa berperan lebih besar dalam bauran energi nasional. Namun, perbedaan antara ketersediaan dan pemanfaatan saat ini menunjukkan adanya tantangan serius, mulai dari rantai pasok, infrastruktur, hingga daya saing harga dengan energi fosil.

x|close