Wamen Ekraf Dorong Penguatan IP Lokal Bertema Lingkungan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Jul 2025, 08:45
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
Wamen Ekraf Dongkrak IP Lokal Berbasis Lingkungan Lewat Green Impact Festival, Jakarta, Senin, 28 Juli 2025. Wamen Ekraf Dongkrak IP Lokal Berbasis Lingkungan Lewat Green Impact Festival, Jakarta, Senin, 28 Juli 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, menyatakan bahwa kekayaan intelektual atau Intellectual Property (IP) lokal memiliki potensi besar sebagai sarana komunikasi untuk mengangkat isu lingkungan, terutama dalam konteks keberlanjutan (sustainability).

"Untuk ceritakan mengenai sustainability itu apa, kita bisa mulai dengan suatu Intellectual Property (IP) dalam bentuk stiker. Tentu contoh karakter-karakter dalam bentuk IP lokal sudah mulai bermunculan," kata Irene dalam keterangan pers yang diterima, Kamis, 28 Juli 2025. 

Meski demikian, Irene menegaskan bahwa pengembangan IP lokal masih membutuhkan penguatan dari sisi rantai pasok dan promosi agar mampu memberikan nilai tambah yang signifikan.

Baca Juga: Pertamina Tampil di GIIAS 2025: Hadirkan Pelumas Ramah Lingkungan untuk Mobil Masa Depan

Ia juga menyampaikan bahwa ke-17 subsektor dalam industri ekonomi kreatif harus mampu memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional. Terlebih, masyarakat kini mulai menunjukkan kesadaran terhadap pentingnya produk dan brand yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, Irene menjelaskan bahwa IP lokal bisa dimaksimalkan dengan memanfaatkan citra merek (brand image) yang ramah lingkungan dan memanfaatkannya melalui media sosial. Menurutnya, media sosial berperan penting sebagai kanal penyampaian pesan kepada publik. Dalam hal ini, konten kreator memegang peranan strategis karena mereka mampu secara konsisten mengampanyekan gerakan keberlanjutan melalui ruang digital.

Irene juga memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Green Impact Festival 2025 yang digagas oleh Rakyat Merdeka dan berkolaborasi dengan Society of Renewable Energy (SRE).

Menurutnya, ajang ini menjadi ruang strategis bagi generasi muda untuk saling bertukar gagasan, membangun kolaborasi, dan merumuskan solusi nyata dalam menghadapi isu lingkungan berkelanjutan. Fokus utamanya adalah transformasi dalam bidang teknologi, ketahanan pangan, dan energi.

Baca Juga: Menteri PKP Maruarar Sirait Dapat Laporan Ada 35 Ribu Unit Apartemen Belum Terjual di Jakarta

Dalam kesempatan tersebut, Irene turut mendorong semangat cinta lingkungan sebagai kekuatan kolektif yang mampu membuka wawasan generasi muda terhadap arah pembangunan di bidang teknologi, pangan, dan energi dalam era digital yang terus berkembang.

Green Impact Festival 2025 juga diharapkan dapat menjadi forum lintas sektor, mempertemukan para pemangku kebijakan, pemimpin muda, pelaku industri, serta pemerintah dalam dialog terbuka.

Sementara itu, kreator konten Ahmad Dekatama—yang dikenal lewat akun TikTok-nya @PasmingBased—menyoroti pentingnya peran kreator digital dalam mengedukasi masyarakat mengenai gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: Pegadaian Raih Penghargaan di Ajang Indonesia Regulatory Compliance Awards 2025

“Di tengah kemajuan teknologi khususnya dunia digital yang ada, isu sustainability terus tumbuh dan semakin menjadi concern yang harus divalidasi kebanyakan generasi muda. Kita bisa mulai dengan konten bertema lifestyle yang paling relevan, misal bawa tumbler kemanapun kita pergi. Maka, kita bisa tinggalkan kemasan plastik dan mulai menjaga lingkungan dari diri sendiri,” ucap Ahmad Dekatama.

Ia juga menambahkan bahwa penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna oleh publik dapat meningkatkan jangkauan dan dampak dari pesan yang disampaikan melalui konten digital.

“Suatu konten sustainability akan lebih efektif kalau kita memahami benar audiensnya. Kita tetap bisa membawa pesan yang berat dengan style kita sendiri sehingga jadi bisa menanamkan kebiasaan yang baik untuk diikuti oleh followers medsos kita,” kata Ahmad Dekatama.

(Sumber: Antara) 

x|close