Ntvnews.id, Jakarta - Dalam peninjauannya ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan, Kamis, 11 September 2025, Presiden RI Prabowo Subianto menekankan bahwa pemanfaatan teknologi menjadi salah satu kunci dalam mempercepat peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Ya, jadi kita ingin mengejar ketertinggalan, ketertinggalan. Kita sudah investasi sangat besar di pendidikan, tapi kita harus sadar, harus koreksi. Ya, kita akui mungkin belum efisien, masih banyak kebocoran. Kita sadar sendiri, ukuran kurang bagus. Tapi kita sudah, kita jangan mikir yang lalu, kita perbaiki yang sekarang. Sekarang kita all out. Kita mau hemat, kita mau selamatkan sumber daya kita,” jelasnya.
Ia menegaskan perlunya pemberantasan korupsi agar anggaran pendidikan benar-benar tersalurkan.
“Kita harus, harus kita berantas korupsi. Sisa uang yang begitu banyak kita investasi kepada pendidikan, anak-anak kita, masa depan kita. Jadi itu dengan, kalau perlu, dan kalau perlu, kita harus pakai teknologi,” kata Prabowo.
Baca Juga: Prabowo Panggil Deretan Tokoh Gerakan Nurani Bangsa ke Istana, Termasuk Eks Menag Lukman Hakim
Saat ini, pemerintah sudah mulai memperkenalkan teknologi berupa Smart Digital Screen di sekolah-sekolah.
“Sekarang pun kita sudah sebarkan, tapi baru mampu satu sekolah, satu layar digital pinter. Smart Digital Screen. Baru mampu satu sekolah satu. Tapi berarti tahun ini, kita harapkan 330 ribu sekolah akan dapat. November 10 saya dapat laporan, November 10, 100 ribu sekolah akan dapat. Sekarang baru 10 ribu,” paparnya.
Ia optimistis bahwa pemanfaatan teknologi dapat mengatasi keterbatasan jumlah guru di daerah.
“Di situ pelajaran-pelajaran dengan konten yang terbaik, animasi, dan kita bisa long distance education, tele-education. Kenapa? Untuk membantu daerah-daerah terluar, terpencil, juga daerah-daerah di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, yang guru-gurunya kurang, kurang guru, atau gurunya juga mungkin penatarannya agak terbatas. Ada guru-guru yang terbaik, tiap mata pelajaran kita akan seleksi, mungkin 20-30 guru terbaik. Tiap mata pelajaran akan siaran dari studio Jarak Jauh. Berarti secara teoretis, guru ini bisa bantu semua kelas di seluruh Indonesia,” terang Prabowo.
Baca Juga: Prabowo: Smart TV Jadi Kunci Pemerataan Pendidikan Hingga ke Daerah Terpencil
Menurutnya, teknologi juga akan mempermudah pengawasan mutu pembelajaran.
“Dan juga smart TV ini interaktif, jadi itu kameranya juga. Jadi saya dari pusat, saya bisa lihat kelas yang gak ada gurunya. Saya bisa lihat kelas yang mungkin gurunya kewalahan, atau gurunya, jadi ini, kita bisa lihat,” ujarnya.
“Jadi ini, we try our best, kita akan berusaha segala cara untuk anak-anak kita disiapkan dididik yang terbaik. Kita tidak boleh kalah, karena dunia akan datang penuh dengan persaingan yang ketat,” tambah Prabowo.