Ntvnews.id, Jakarta - Oktober 2025 membuktikan nama besar dan bodi besar bukan jaminan kemenangan di pasar kendaraan listrik.
Penjualan global kendaraan plug-in naik 10% dibandingkan Oktober 2024, menembus lebih dari 1,9 juta unit.
Dikutip dari ArenaEV, Senin (8/12/2025), untuk pertama kalinya, posisi teratas model terlaris direbut kendaraan mungil asal China, Wuling Mini EV, yang berhasil menggulingkan dominasi Tesla Model Y.
Fenomena ini menandai pergeseran besar dalam pasar kendaraan listrik global dimana mobil kecil berharga terjangkau dari China semakin mendominasi.
Wuling Melejit, Tesla Merosot
Wuling Mini EV mencatat rekor tertinggi dengan 61.515 unit terjual dalam satu bulan. Sebaliknya, Tesla Model Y justru anjlok, penjualannya turun 37% menjadi 53.320 unit.
Tesla Model 3 juga ikut lesu, terperosok ke posisi 14 dengan hanya 19.961 unit, turun 25% dari tahun sebelumnya. Ini merupakan bulan terburuk Model 3 dalam lebih dari tiga tahun.
Kemerosotan Tesla terutama dipicu oleh "hangover effect" di pasar Amerika Serikat (AS), di mana registrasi kendaraan listrik Tesla turun hampir 50% pada Oktober.
Penjualan di China juga melambat, hanya naik 7%, meski Eropa (+38%) dan negara lain (+35%) menunjukkan pertumbuhan pesat. Turki (+157%) dan Indonesia (+101%) menjadi dua pasar dengan lonjakan paling mencolok.
PHEV Terkoreksi, BEV Tetap Menguat
Perlambatan di China memperlihatkan polarisasi pasar kendaraan listrik. Walaupun BEV (kendaraan listrik murni) tetap tumbuh, pasar PHEV justru merosot 5% ke sekitar 600.000 unit, didorong oleh penurunan 11% di China.
Tanpa China, PHEV global sebenarnya naik 19%, mengindikasikan teknologi hybrid masih diminati di banyak negara lain, tetapi mulai kehilangan momentum di pasar terbesarnya.
Secara keseluruhan, BEV menguasai 19% pangsa pasar mobil global pada Oktober, atau 28% bila digabungkan dengan PHEV.
Kendaraan listrik terlaris di dunia. (Foto: Istimewa via ArenaEV)
Dominasi Produsen China Semakin Nyata
Di bawah Wuling dan Tesla, posisi ketiga ditempati Geely Xingyuan dengan lebih dari 44.000 unit. BYD tampil agresif dengan tujuh model masuk dalam daftar 10 besar berikutnya.
Pemain baru juga ikut memanas. SUV Xiaomi YU7 langsung melesat ke posisi ke-7 dengan lebih dari 33.000 registrasi.
SUV Fang Cheng Bao Tai 7 dari lini premium BYD pun berhasil masuk 20 besar hanya dua bulan sejak diluncurkan dengan 20.000 registrasi.
Kebangkitan ini tercermin pada peringkat merek global. Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, tiga besar kendaraan listrik dunia sepenuhnya ditempati merek China.
BYD tetap memimpin dengan pangsa 22,2%, disusul Geely di posisi kedua (127.000 unit), dan Wuling di posisi ketiga dengan rekor penjualan 102.000 unit.
Tesla, yang mengirimkan sekitar 76.000 kendaraan, mencatat penurunan 36% year-on-year, terburuk sejak Juli 2022.
Merek-merek China lainnya seperti Leapmotor (70.000 unit) juga melesat, didorong ekspansi besar ke pasar internasional mulai dari Israel hingga Polandia.
Persaingan Makin Sengit di Tahun-Tahun Mendatang
Dalam jangka panjang, iklim persaingan diprediksi semakin berat bagi produsen veteran. Model Y dan BYD Song kemungkinan tetap mengamankan dua posisi teratas penjualan tahun 2025, tetapi posisi Model 3 makin tertekan oleh Geely Xingyuan.
Pada 2026, hatchback Geely diperkirakan mengungguli Tesla Model 3 secara tahunan. Bahkan pada 2027, sedan kompak Tesla tersebut diprediksi bisa sepenuhnya keluar dari daftar model EV terlaris, digantikan oleh pemain baru seperti Wuling Mini EV dan BYD Seagull.
Wuling Mini EV menggeser Tesla Model Y dari tahta penjualan global. (Foto: Istimewa via ArenaEV)