Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Beky Mardani, mengungkapkan bahwa proses pembentukan lembaga adat Betawi saat ini masih berada pada tahap pembahasan. Proses ini melibatkan para tokoh Betawi bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Lembaga adat itu amanah dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, di mana dalam pasal 31 dibahas soal Lembaga Adat. Amanah itu yang sedang sekarang diproses, lembaga adat seperti apa yang yang pas," ujar Beky di Jakarta, Minggu, 10 Agustus 2025.
Ia menjelaskan bahwa berbagai seminar dan diskusi terarah telah dilaksanakan untuk membahas format lembaga adat ini. Nantinya, lembaga tersebut diharapkan menjadi mitra strategis Pemprov DKI Jakarta dalam merawat, mengembangkan, serta melestarikan budaya Betawi secara berkelanjutan.
"(Lembaga adat) ini sebetulnya semacam mitra strategis dari Pemprov DKI dalam mengkomunikasikan antara pemerintah dengan masyarakat. Jadi, bagaimana semacam ada kolaborasi, ada partisipasi dari masyarakat, salurannya melalui lembaga adat ini," jelasnya.
Dorongan untuk membentuk lembaga adat Betawi juga datang dari Gubernur Jakarta, Pramono Anung, dan Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno.
Baca Juga: Rano Karno Buka Pemilihan Abang None Jakarta 2025, Dorong Duta Jakarta di Kancah Global
Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, status Jakarta berubah dari Ibu Kota Negara menjadi Provinsi dengan Kekhususan Ekonomi Nasional sekaligus Kota Global. Perubahan ini memberikan 19 kewenangan baru bagi Pemprov DKI, termasuk penguatan sektor kebudayaan.
Rano Karno menegaskan bahwa penguatan sektor kebudayaan menempatkan Budaya Betawi sebagai salah satu prioritas utama. Upaya tersebut tidak hanya mencakup kewajiban pelestarian budaya Betawi, tetapi juga mendorong peran lembaga adat.
Menurutnya, posisi budaya Betawi harus diperkuat dari sisi kelembagaan, peran sosial, hingga menjadi elemen penting pembentuk karakter kota yang berbudaya, inklusif, dan berdaya saing.
"Tentu saja kami mengapresiasi atensi perhatian dari beliau (gubernur dan wakil gubernur) untuk adanya itu tadi semacam percepatan dan lain-lain. Ini menjadi tantangan, tokoh-tokoh Betawi," kata Beky.
(Sumber: Antara)