Ntvnews.id, Bengkayang - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa keberhasilan panen raya jagung serentak pada kuartal II tahun 2025 tidak lepas dari dukungan teknologi dan sistem pengawasan terpadu. Hal ini disampaikannya dalam acara Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II dan Pelepasan Ekspor Jagung di Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis, 5 Juni 2025.
"Kami juga melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala, termasuk melalui pelaporan sistem informasi geospasial secara digital untuk memastikan validitas dan akuntabilitas kegiatan," ujar Kapolri di hadapan Presiden Prabowo Subianto dan para tamu undangan.
Ia menyebut bahwa pemanfaatan teknologi digital menjadi aspek penting dalam menyukseskan program nasional swasembada jagung. Melalui sistem pelaporan dan pemetaan geospasial berbasis data, proses penanaman, pemupukan, hingga panen dapat dipantau secara real-time.
"Kita menggunakan sistem pelaporan berbasis digital dan peta geospasial untuk memastikan kegiatan tanam dan panen berjalan sesuai rencana. Ini juga membantu kami dalam mengambil keputusan cepat di lapangan," ungkapnya.
Baca Juga: Di Tengah Isu Pergantian Kapolri, Prabowo Beri Pujian Jenderal Listyo Sigit
Selain itu, keterlibatan berbagai pihak dalam sistem pengawasan juga disebut sebagai faktor kunci keberhasilan. Menurut Kapolri, kegiatan panen dan distribusi hasil tani dikawal langsung oleh anggota Polri di lapangan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan kelompok tani.
"Tentunya kegiatan ini terus kami kawal dengan dukungan seluruh personel Polri yang tersebar di seluruh wilayah, untuk memastikan bahwa hasil panen benar-benar sampai ke tangan masyarakat dan pelaku industri pangan," ucapnya.
Dalam laporannya kepada Presiden, Jenderal Listyo juga menekankan pentingnya menjaga kualitas hasil panen. Polri telah menggandeng lembaga-lembaga riset dan perguruan tinggi untuk memastikan bahwa benih, pupuk, dan metode pertanian yang digunakan telah sesuai dengan standar terbaik.
"Kami bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset dan perguruan tinggi untuk memastikan bahwa input pertanian yang digunakan petani berada pada standar kualitas tertinggi, guna menghasilkan jagung yang bernilai tinggi dan tahan simpan," tegasnya.
Baca Juga: Dua Nama Jenderal Rudi Ini Disebut-sebut Calon Kuat Kapolri
Teknologi dan pengawasan berbasis data ini juga menjadi landasan untuk merencanakan ekspor dan pengembangan industri turunan jagung ke depan. Dengan data yang akurat, kebijakan pertanian dapat disusun secara presisi.
"Data ini akan menjadi dasar dalam merencanakan produksi jangka panjang, pengembangan ekspor, hingga kebutuhan pabrik pengolahan jagung dalam negeri. Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan pendekatan manual dan tradisional," katanya.
Kapolri menutup laporannya dengan menyatakan komitmen Polri untuk terus berada di garda depan dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Ia menegaskan bahwa teknologi dan sistem kerja kolaboratif menjadi kunci utama keberhasilan.