Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Istana Buka Suara soal Penggantinya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Des 2024, 15:46
thumbnail-author
Zaki Islami
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/7/2024). Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/7/2024). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi menghormati keputusan Gus Miftah memutuskan mundur dari Utusan Khusus Kepresidenan.

"Kita hormati keputusan beliau," kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi melalui pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Jumat 6 Desember 2024, dilansir Antara.

Baca Juga: Soal Video-video Lamanya yang Jadi Viral, Gus Miftah: Saya Bisa Apa?

Hasan Nasbi mengatakan lebih lanjut, bahwa ia belum mendapatkan informasi mengenai pengganti Gus Miftah. Pasalnya, hal itu merupakan keputusan prerogatif Presiden Prabowo.

Gus Miftah. <b>(Instagram)</b> Gus Miftah. (Instagram)

Sebelumnya, Miftah Maulana memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Keputusan itu disampaikan Miftah dalam konferensi pers di Ponpes Ora Aji, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat.

"Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam," kata Gus Miftah.

Setelah berdoa, bermuhasabah, dan istighfar, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," sambungnya.

Miftah dengan suara bergetar menuturkan bahwa keputusan itu bukan karena tekanan maupun permintaan siapa pun, akan tetapi didasari rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat.

Sebagai seorang pendakwah dan pelayan umat, Miftah mengatakan pengabdian kepada bangsa dan negara tidak terbatas pada satu jabatan dan kedudukan, tetapi mencakup berbagai upaya di mana pun bisa memberikan manfaat.

x|close