Ntvnews.id, Jakarta - Hari Raya Waisak adalah salah satu perayaan suci umat Buddha yang sangat penting secara spiritual. Waisak dirayakan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia dan di Thailand, Sri Lanka, Myanmar, dan negara-negara lain yang menganut kepercayaan Buddha. Selain prosesi yang tenang dan introspeksi, Hari Raya Waisak memiliki banyak fakta unik dan menarik yang jarang diketahui banyak orang. Yuk! Simak fakta menarik lainnya di sini.
1. Memperingati Tiga Peristiwa Penting dalam Kehidupan Buddha
Hari Raya Waisak bukan hanya merayakan kelahiran Siddhartha Gautama. Itu juga memperingati tiga peristiwa penting sekaligus, yang disebut sebagai Trisuci Waisak. Peristiwa-peristiwa ini adalah kelahiran Pangeran Siddhartha Gautama pada tahun 563 SM, pencapaian pencerahan menjadi Buddha pada tahun 528 SM, dan wafatnya Sang Buddha atau Parinibbana pada tahun 483 SM. Ketiganya dipercaya terjadi pada hari purnama di bulan Waisak atau Vesakha dalam kalender Buddha (sekitar Mei hingga Juni dalam kalender Masehi).
2. Indonesia Menjadi Salah Satu Tuan Rumah Perayaan Waisak Terbesar di Dunia
Tidak banyak orang yang tahu bahwa Candi Borobudur di Indonesia adalah tempat perayaan Hari Raya Waisak terbesar di dunia. Prosesi Waisak di Borobudur bahkan menarik wisatawan dari luar negeri. Ribuan penganut Buddha dari dalam dan luar negeri berkumpul untuk melakukan upacara sakral, seperti mengambil air suci dari Umbul Jumprit di Temanggung dan menyalakan seribu lampion lilin. Tempat yang tenang dan indah ini menjadi momen spiritual yang luar biasa dan atraksi budaya yang luar biasa.
3. Tradisi Melepaskan Lampion Bukan Sekadar Indah, tapi Sarat Makna
Salah satu momen yang paling dinanti-nanti adalah melepaskan lampion saat Waisak. Lampion terbang ke langit memiliki makna filosofis selain tampilan yang indah. Melepaskan lampion adalah simbol pelepasan penderitaan, harapan untuk pencerahan, dan doa untuk kedamaian di seluruh dunia. Tradisi ini mengajak pengikut Buddha dan masyarakat umum untuk mempertimbangkan arti kebebasan batin.
Baca juga: Sambut Waisak, Dirut InJourney: Candi Borobudur Siap Sambut Puluhan Ribu Umat Buddha
4. Hari Waisak Merupakan Hari Libur Nasional di Indonesia
Sejak tahun 1983, Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1983 menetapkan Hari Raya Waisak sebagai hari libur nasional. Hal ini menunjukkan penghormatan negara terhadap banyaknya umat Buddha di Indonesia, terutama di Sumatera Utara, Jakarta, dan Jawa Tengah.
5. Simbol Utama Waisak: Bunga Teratai
Dalam perayaan Waisak, bunga teratai menjadi salah satu simbol yang paling sering ditemui. Teratai melambangkan kesucian, pencerahan, dan ketenangan pikiran. Filosofi bunga teratai yang tumbuh di lumpur namun tetap mekar bersih menggambarkan perjalanan spiritual manusia dalam mencapai kesadaran sejati, meskipun hidup di dunia yang penuh tantangan.
6. Waisak Dirayakan dengan Beragam Cara di Dunia
Menariknya, setiap negara memiliki cara unik dalam merayakan Waisak. Di Thailand, misalnya, perayaan dikenal sebagai Visakha Bucha dan biasanya umat melakukan tak bat (memberikan derma makanan kepada biksu). Di Sri Lanka, festival Waisak dihiasi lentera warna-warni dan pawai budaya. Sementara itu, di Myanmar, ribuan lampu minyak dinyalakan di pagoda. Semua tradisi ini menunjukkan kekayaan budaya dalam memaknai ajaran Buddha.