Ntvnews.id, Jakarta - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menyatakan kesiapannya dalam memenuhi seluruh persyaratan, mulai dari dokumen, infrastruktur, hingga fasilitas, seiring dengan penetapan 36 bandara berstatus internasional.
"Kami dari Angkasa Pura Indonesia tentu harus siap apapun yang dimintakan atau diamanahkan dari regulator. Tentu persiapan-persiapan telah kami lakukan," ujar Direktur Utama InJourney Airports, Mohammad R. Pahlevi, di Tangerang, Selasa, 9 September 2025.
Menurut Pahlevi, penetapan ini menjadi langkah strategis yang tak hanya memperkuat ekosistem penerbangan, melainkan juga meningkatkan daya tarik wisatawan, baik di tingkat regional maupun global.
"Tentu ini juga berkaitan dengan bagaimana kita bisa memberikan layanan kepada wisatawan baik lokal maupun mancanegara," ucapnya.
Baca Juga: Jenazah Staf KBRI Peru Tiba Sore Ini, Penjagaan Bandara Soetta Diperketat
Status internasional tersebut ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 Tahun 2025 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional, yang berlaku sejak 8 Agustus 2025. Dari 36 bandara yang ditetapkan, sebanyak 30 di antaranya dikelola oleh InJourney Airports dan berhak melayani penerbangan komersial berjadwal rute internasional.
Untuk memenuhi syarat sebagai bandara internasional, InJourney berkomitmen melengkapi infrastruktur dan layanan dasar penerbangan. Upaya ini juga didukung dengan regulasi pemerintah melalui penerapan aplikasi layanan terpadu All Indonesia di seluruh bandara.
Baca Juga: Bandara Ahmad Yani Semarang Resmi Layani Penerbangan Internasional
"All Indonesia saya kira ini adalah kemudahan-kemudahan yang diinisiasi dari pemerintah. Hari ini memang masih dalam taraf uji coba penerbangan Garuda Indonesia dan ini akan dikembangkan serta diberlakukan seluruh airline yang berada atau melayani di Indonesia," jelas Pahlevi.
Ia menambahkan, uji coba dan penyempurnaan sistem All Indonesia terus dilakukan agar dapat memberikan pelayanan optimal bagi maskapai, lembaga layanan, maupun penumpang.
"Jadi kalau kita compare bandara-bandara lain, mereka masih memiliki aplikasi, tapi aplikasi dalam satu wadah Bea Cukai, Karantina maupun Kesehatan, ini adalah satu aplikasi yang sangat seamless dan mudah untuk di aplikasi dilakukan kepada penumpang yang datang," tuturnya.
(Sumber: Antara)