BKPM Fasilitasi Investasi Rp6 Triliun untuk Pusat Data Quantum AI Pertama di Asia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Jul 2025, 13:28
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu di kantor BKPM, Jakarta, Kamis, 3 Juli 2025. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu di kantor BKPM, Jakarta, Kamis, 3 Juli 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memfasilitasi pembangunan pusat data berbasis kecerdasan buatan kuantum (quantum AI data center) pertama di Asia dengan nilai investasi sebesar US$400 juta atau lebih dari Rp6 triliun.

Dalam pernyataan resminya yang diterima di Jakarta pada Selasa, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu mengatakan bahwa kehadiran pusat data ini akan menjadikan Indonesia sebagai pusat komputasi canggih berbasis teknologi kuantum dan kecerdasan buatan di kawasan Asia.

“Hal ini sejalan dengan direktif Presiden Prabowo yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen menuju Indonesia Emas 2045. Ekonomi digital, khususnya pusat data, adalah pilar utama untuk mencapainya. Indonesia memiliki potensi luar biasa di sektor ini, dan kami siap menjadi mitra utama dalam membangun masa depan digital Asia,” ujarnya, Selasa, 15 Juli 2025.

Proyek tahap awal senilai lebih dari Rp6 triliun ini diresmikan melalui penandatanganan kerja sama strategis antara Worldvuer iByond Limited, perusahaan teknologi asal Silicon Valley, dan pengelola kawasan industri Tunas Prima Industrial Estate. Penandatanganan dilakukan di Jakarta pada Rabu, 9 Juli 2025.

Menurut Todotua, pusat data tersebut akan dibangun di kawasan industri hijau Tunas Prima di Batam, Kepulauan Riau. Kawasan ini telah mengadopsi infrastruktur berkelanjutan seperti panel surya dan fasilitas pengolahan air mandiri, serta sebelumnya telah menarik investasi dari perusahaan global seperti Apple, produsen iPhone dan AirTags.

Worldvuer iByond Limited merupakan pengembang sistem operasi Vovea iByond Operating System, yang mengintegrasikan teknologi komputasi kuantum, kecerdasan buatan, dan big data analytics untuk menghasilkan kemampuan pemrosesan data yang jauh lebih cepat dan efisien dibandingkan pusat data konvensional.

“Indonesia akan menjadi basis pertama teknologi ini di Asia, setelah sebelumnya dikembangkan di Silicon Valley dan Timur Tengah,” ujar Todotua.

Ia menambahkan, selain membangun pusat data, Worldvuer iByond Limited juga tengah menjajaki peluang kerja sama di sektor energi, meniru pola kolaborasi mereka dengan Aramco di Arab Saudi. Perusahaan ini juga mengeksplorasi kemungkinan kerja sama di bidang telekomunikasi bersama Telkom Group dan Kementerian Komunikasi dan Digital.

“Melalui Undang-Undang Cipta Kerja dan sistem OSS, kami telah menyederhanakan regulasi. Kami juga menyediakan berbagai insentif fiskal seperti tax holiday, super tax deduction untuk riset dan pengembangan SDM, serta pembebasan bea masuk untuk peralatan. Ini bentuk komitmen kami untuk mendukung investasi berkualitas seperti proyek ini,” tegas Todotua.

Sebagai langkah selanjutnya, Worldvuer iByond Limited akan mengajukan proposal insentif resmi beserta dokumen pendukung kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM. Mereka juga membuka peluang kolaborasi dengan sektor pendidikan dan pertambangan, khususnya dalam pengembangan rantai pasok mikrocip berbasis emas.

(Sumber: Antara)

x|close