Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Teuku Riefky Harsya menyampaikan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan komunitas pelukis dari berbagai negara dapat menjadi motor penggerak bagi perkembangan seni rupa di Indonesia agar semakin kompetitif.
"Kegiatan ini bukan hanya memperlihatkan kekuatan seni sebagai media ekspresi, tetapi juga menjadi bentuk nyata kolaborasi antara pelukis mancanegara dan pelaku seni lokal," ujar Riefky dalam pernyataan tertulis yang disampaikan pada Rabu, 30 Juli 2025.
Riefky hadir secara langsung dalam kegiatan seni lukis oleh seniman asal Jerman, Christopher Lehmpfuhl, yang menuangkan karyanya dengan melukis Monumen Nasional (Monas). Ia menyebut kegiatan tersebut sebagai simbol sinergi kreatif lintas negara, yang mempertemukan para seniman internasional dengan pelaku seni dari Tanah Air.
Baca Juga: Menparekraf Ajak Promotor Cari Solusi Tantangan Penyelenggaraan Konser di Indonesia
Menteri Riefky turut menekankan komitmen pemerintah terhadap pengembangan subsektor seni rupa, khususnya seni lukis. Menurutnya, sektor ini memainkan peran penting dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional.
"Seni lukis bukan hanya ekspresi estetika, tetapi juga instrumen ekonomi yang dapat mengangkat citra Indonesia di mata dunia," tutur Riefky.
Lukisan Monas karya Christopher sendiri merupakan bagian dari rangkaian proyek seni yang mengusung tema budaya Indonesia. Proyek ini akan membawanya mengunjungi berbagai wilayah di tanah air untuk merekam kekayaan budaya Nusantara melalui kanvas.
Baca Juga: Konser Dua Lipa Batal, Kemenparekraf Buka Suara Minta Optimalkan Keamanan
Selama perjalanannya di berbagai daerah, Christopher dijadwalkan akan berkolaborasi dengan seniman-seniman lokal. Inisiatif ini tidak hanya menciptakan karya bersama, tetapi juga membuka ruang pembelajaran kreatif dan memperluas koneksi antarseniman di berbagai wilayah.
Dengan dukungan terhadap program strategis dan kolaborasi lintas sektor seperti ini, pemerintah berharap seni rupa dapat menjadi penggerak penting dalam proses transformasi ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
(Sumber: Antara)