Ntvnews.id, Korea - Mantan Perdana Menteri Korea Selatan, Hwang Kyo-ahn, resmi ditahan oleh tim jaksa khusus pada Rabu, 12 November 2025 atas tuduhan menghasut pemberontakan terkait pemberlakuan darurat militer yang dilakukan oleh mantan Presiden Yoon Suk Yeol.
Hwang, yang sebelumnya menjabat di bawah pemerintahan mantan Presiden Park Geun-hye, diduga berperan aktif dalam menyebarkan pesan-pesan provokatif melalui media sosial setelah status darurat militer diumumkan pada 3 Desember 2024.
Dalam unggahannya di Facebook, Hwang menyerukan agar pemerintah memberantas kelompok pro-Korea Utara serta pihak-pihak yang diduga terlibat dalam kecurangan pemilu.
Baca Juga: Prabowo Kagumi Ketangguhan dan Disiplin Bangsa Korea
Tim penyidik yang dipimpin oleh Jaksa Cho Eun-suk mengeksekusi surat perintah penahanan terhadap Hwang di kediamannya di Distrik Yongsan, Seoul. Penangkapan dilakukan setelah Hwang tiga kali mangkir dari panggilan pemeriksaan yang dilayangkan oleh pihak berwenang.
Selain Hwang, tim penyidik juga mengajukan permintaan penangkapan terhadap Ketua Majelis Nasional Woo Won-shik dan mantan pemimpin Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party) Han Dong-hoon. Ketiganya diduga terlibat dalam upaya yang berkaitan dengan kebijakan darurat militer yang dikeluarkan oleh Yoon.
Menurut keterangan kantor kejaksaan, penyelidikan ini berfokus pada dugaan pengajuan deklarasi darurat militer, perencanaan fasilitas penahanan, serta rencana pembunuhan yang bertujuan menimbulkan pemberontakan.Selain itu, tim juga menelusuri kemungkinan adanya pihak yang menghasut masyarakat untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintahan yang sah.
Baca Juga: Siaran Asing Dihentikan, Warga Korea Utara Kian Terisolasi
Tim Cho memulai penyelidikan setelah menerima laporan investigatif dari sebuah media daring. Mereka beberapa kali mencoba melaksanakan surat perintah penggeledahan di kediaman Hwang, namun selalu gagal lantaran yang bersangkutan menolak membuka pintu.
Usai penangkapan dilakukan, penyidik akhirnya dapat masuk ke rumah Hwang dan melaksanakan proses penggeledahan serta penyitaan barang bukti. Penahanan ini menandai perkembangan besar dalam penyelidikan yang tengah menyoroti kemungkinan keterlibatan sejumlah tokoh politik senior Korea Selatan dalam krisis politik pasca-pemberlakuan darurat militer oleh Yoon Suk Yeol.
Mantan Perdana Menteri Korea Selatan, Hwang Kyo-ahn (Antara)